Minggu, 22 Juli 2012

Teknik Penulisan Cerpen


Bagi mereka yang ingin menjadi novelis besar, tak ada salahnya memulai karir dengan menulis cerpen terlebih dahulu. Dalam situs www.write101.com (diterjemahkan oleh Ary), terdapat sebuah teknis sederhana yang bisa dijadikan jalan masuk memahami bagaimana caranya menulis cerpen itu. Jelasnya sebagai berikut,
Ketika mulai menyusun cerpen;
1. Taruh seseorang di atas pohon.
2. Lempari dia dengan batu.
3. Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah-langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah ini kalau ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Sabtu, 21 Juli 2012

Motivasi Menulis



Scripta Manen Verba Volant:
"yang tertulis akan tetap abadi,
yang terucap akan berlalu bersama angin"

Untuk apa menulis? Barangkali banyak orang masih bingung ketika disodori pertanyaan tersebut. Wajar, karena persoalan menulis memang belum membudaya di tanah air. Jangankan masyarakat umum, mereka yang menyandang gelar doktor bahkan profesor sekalipun bisa jadi banyak yang masih kesulitan dalam soal menulis (menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan). Ini terbukti dengan masih minimnya publikasi karya ilmiah (populer) yang bisa kita akses, baik melalui media cetak maupun media interaktif (internet).

Senin, 16 Juli 2012

Mindset Ramadhan


Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan yang penuh berkah dan maghfirah, dimana orang yang beribadah pada saat itu nilainya sama dengan ibadah selama 1000 bulan. Subhanallah, sebuah award yang tak bisa dibayangkan “bentuk” nya, hal itulah yang menjadi pendorong semangat ummat muslim dalam meningkatkan itensitas ukhrawi mereka, disamping merupakan kewajiban dan anjuran yang sudah semestinya ditunaikan.

Marhaban Ya Ramadhan. Selamat datang Ramadhan, merupakan kalimat yang tak pernah absen terlihat dan terdengar ketika bulan puasa tiba. Semua orang berlomba-lomba menjadi yang pertama mengucapkan kalimat itu, baik secara verbal maupun non verbal, wajah senyum sumringah yang tercetak dalam baligho ukuran raksasa menghiasi sudut-sudut kota sebagai wujud kegembiraan yang tak terkira karena masih diberikan kesempatan oleh Allah bertemu dengan Syahrut Tarbiyah (Bulan Pendidikan). Pendidikan yang dimaksud adalah tentang bagaimana setiap diri dapat mengatur waktu dalam kehidupannya, yang meliputi kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat, dan kapan waktu ibadah. Satu gambaran kehidupan yang sangat terpola dan mencerminkan kepribadian seorang muslim, sejatinya inilah yang sebenarnya diharapkan tertanam dalam benak kaum muslimin. Namun ibarat mendaki gunung yang tinggi tanpa disertai sebuah keahlian khusus, perjalanan menuju puncak pastinya tidak akan mudah, kemungkinan terjatuh bisa saja terjadi sewaktu-waktu, sehingga menyebabkan kita sulit untuk kembali merangsek naik. Dibutuhkan semangat dan istiqomah yang kuat untuk dapat terus bertahan dari berbagai rintangan yang ada, termasuk menjadikan bulan lain sebagai bulan “ramadhan” dalam rangka menjaga stabilitas ibadah yang sudah di charge sebelumnya.

Selasa, 29 Mei 2012

Budaya NGUTANG


Ngutang, adalah kebiasaan yang seringkali dilakukan jika terdesak, ngutang juga biasanya menjadi jalan pintas yang ditempuh seseorang untuk memuluskan niatnya mendapatkan sesuatu, ibarat sebuah istilah, ngutang bisa menjadi Malaikat Penolong “sesaat” yang terbilang ampuh. Betapa tidak, selain mudah dilakukan, sang pemberi hutang pun terkadang sulit menyembunyikan perasaan “kasihan” nya ketika ada orang yang meminjam sesuatu kepadanya, sehingga semakin berkembang sajalah budaya ini.


Ngutang pada dasarnya berasal dari kata hutang yang berarti uang yang dipinjamkan dari orang lain. Seiring perkembangan sumber daya manusia (SDM) dan persepsi yang semakin amburadul, kata hutang kemudian di “modifikasi” oleh pelaku hutang yang dalam hal ini disebut pengutang menjadi UANG (cikal bakal lahirnya kata NGUANG). Dari kata inilah kebiasaan buruk tersebut dimulai, sehingga semakin mengakar dan “kokoh” di tengah-tengah Masyarakat sebagai kebiasaan favorit.

Senin, 28 Mei 2012

Tradisi Konvoi = Kebiasaan Buruk


Euphoria yang mewarnai kelulusan siswa SMA-Sederajat di seluruh Indonesia mungkin masih dirasakan mereka yang dinyatakan LULUS. Ekspresi bahagia dan haru dapat terlihat dari raut wajah dan bahasa tubuh mereka. Rasa syukur yang tak terhingga selalu diucapkan. Teriakan, tangisan, dan gelak tawa menjadi suara yang dominan pada saat itu.

Pengen Jadi Penulis

Panggilan hati atau keinginan kuat yang muncul secara spontan membuat saya begitu bersemangat membangun dan melatih diri agar dapat menuangkan semua ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. Untuk itulah blog ini saya buat, meskipun dengan berbagai keterbatasan pengetahuan yang saya miliki dan hanya mengandalkan petunjuk dari om Google untuk membuat blog pribadi, tetapi itu bukan menjadi duri penghalang perjalanan saya ke dunia Writer. Dukungan do'a dan masukan dari para blogger sekalian saya butuhkan demi kemajuan blog ini. Semangat PENULIS !!! Wassalamu'alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatu (Asm).